![]() |
Ikut ngumpul sama anak-anak muda kece badai |
Hari kedua, pagi-pagi aku sama bu Lidia udah nongkrong di
Kuta. Mungkin karena galaunya udah menipis, aku bisa menikmati Kuta pagi yang
mendung saat itu. Cuma duduk dan jepret sana-sini, ngobrol ngalor-ngidul soal
kegiatan masing-masing. Selebihnya asyik sendiri dengan media social. Unggah sana
unggah sini. Telepon keluarga masing-masing. Khas emak-emak kalau jauh dari anak
J
Aku memandang jauh ke
lautan. Kapal-kapal di kejauhan kelihatan samar. Yang tampak jelas cuma gulungan
ombak dan riak yang diantarnya ke pantai. Siapa yang nggak cinta sama debur
ombak, coba? Dengerin aja ritmenya, nggak ada yang sama sepanjang hayat. Itu zikir buat Sang Pencipta.
*nggak perlu tanya sama ombak, kan? hihihi*