Senin, 13 April 2015

Hebatnya Tangan Manusia

Jika berada di sebuah tempat ,  salah satu yang jadi perhatian saya adalah suvenir. Bukan karena senang berburu oleh-oleh,  buktinya jarang sekali saya pulang dengan bawaan banyak.  Sudah pada hopeless kayaknya ngarepin saya bawa ini-itu.

Padahal saya paling suka mampir ke kios penjual cindera mata. Melihat-melihat pernak-pernik hiasan,  cara membuat,  bahan yang digunakan dan mengagumi kreativitas pembuatnya. Maha Suci Allah yang telah memberi ilham!

Ajaibnya,  tiap tempat memiliki ciri khas sendiri-sendiri. Seperti contoh gambar ini.  Tas sebelah kanan saya beli di Deira,  Dubai. Meskipun belinya di Dubai,  tas itu diproduksi di India. Saya mendapat jawaban itu dari penjualnya yang juga orang India. Buat saya tidak masalah,  yang penting ada benda yang dibeli sebagai pengingat di sebuah tempat yang saya kunjungi. 

Kebanyakan motif India yang dijajakan di UAE berbentuk bunga-bunga. Ini mungkin terkait faham dalam Islam yang dianut di negara itu,  mengharamkan yang bernyawa untuk digambarkan. Meski hanya bunga-bunga,  tapi ia hadir dalam ribuan bentuk dan corak yang amat kaya. 

Tas sebelah kiri adalah tas yang saya beli di Chattuchak,  Bangkok. Belakangan dapat kabar sudah ada jenis ini di Thamrin City Jakarta dengan harga berlipat kali. Alhamdulillah,  yang Bangkok minded jadi bisa belanja di Jakarta.  Tapi ya,  tetap saja berbeda kenangan yang menyertainya :)

Detail andalan Thailand adalah gajah putih sebagaimana maskot negeri itu. Pokoknya gajah hadir di mana-mana,  jadi andalan di berbagai suvenir.  Warna gajah tak lagi putih melainkan berwarna-warni.

Dua tas ini dibuat massal,  dengan bantuan mesin jahit dan bordir. Tapi tetap saja membutuhkan sentuhan pengerjaan tangan manusia.  Pemasangan manik-manik kecil,  payet dan lonceng mungil masih memerlukan ketelitian manusia.

Karena dikerjakan tangan,  sesekali ada ketidaksimetrisan dan kesalahan pemasangan payet atau manik-manik. Saya baru sadar jika lonceng kecilnya tak ada di  sisi lain :(

Inilah yang saya suka dari handmade. Tangan manusia bukanlah komputer yang hanya menjalankan program dengan tingkat akurasi tinggi. Pengerjaan dengan tangan seringkali mengandung kesalahan-kesalahan kecil. Namun,  di situlah letak manusiawi.

#GongTraveling #XploreBangkok #Thailand  #TravelerWife #travel
#next #trip #Bangkok 27-30 May 2015
#Singapore  5-7 May 2015
CP 081906311007

4 komentar:

  1. Wajar bgd ya mak, kalau produk2 handmade itu lebih mahal harganya...
    Hasil buatan tgn jauh beda dg buatan mesin..
    Cakep tasnya...
    Tfs ya mak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih mak Indaa^_^ Iya, lebih suka yg handmade kayak gini. Rasanya ikut merasakan susahnya bikin produk itu :)

      Hapus
  2. Iya. saya pernah mendatangi suku Dayak yang membuat kain tenun dengan motif yang sangat rumit. Pengerjaannya ada yang sampai satahun (biasanya diminta oleh desainer pakaian), dan harganya mahal banget.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah setahun? Kebayang jiwa raga yang bikinnya...

      Hapus