Jumat, 07 Februari 2014

Lelaki Pejalan : Fajar 19

Selalu begitu
meninggalkan kecup pipi
yang masih terasa hingga kembali












 


Ke mana kenangan dititipkan? Agar tak berat beban di pundak dan di pelupuk mata. Agar tak ada tangis, isak dan sesak dada. Agar ringan langkah, manis senyum dan cerah binar mata.

Di mana dapat kusimpan? Dalam suaramu saat mendapatiku tengah berada di antara ketidakjelasan? Atau dalam pelukan, mungkin? Ah, tidak, pelukan terlalu pekat untuk dirasakan. Harus kucari yang ringan dan mudah diingat.

Ah ya. Kecup pipi. Hingga jejakku kembali, wangi dan hangat kenangan kutemui di sana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar