![]() |
Pantai Kuta |
Ini catatan perjalanan ke Bali beberapa bulan lalu. Baru kutulis
sekarang, dengan alasan beragam. Tapi yang mendasar sih karena tidak seasyik
perjalanan yang pernah kulakukan sebelumnya.
Sebab aku jalan sendiri, nggak sama patjar. Huhuhu… Meski
pantai Kuta menyediakan dirinya direbahi, tapi tetap saja seperti hilang satu
sayap.
*blaaah*
Jika bukan karena tugas menggantikanmu yang juga sedang
traveling karena tugas, aku malas berangkat. Ini memang tugas penting, tak bisa
diwakilkan ke orang lain. Maka aku tetap saja berangkat. Padahal kau juga
sedang di daerah timur Jawa. Tapi tak mungkin rasanya kita bertemu.
*yak begitu deh caraku nyepik suami*
Aku tiba di Bali tepat saat makan siang. Tapi ternyata belum
dapat jatah makan. Perut sudah konser dari pagi. Di bandara Cengkareng cuma sempat
makan sepotong roti dan air putih.
Sampai di kamar ternyata roommate belum datang. Belum tahu
siapa dia, yang jelas wanita. Aku akan protes, demo dan mogok makan kalau
sekamar sama laki-laki. Kecuali panitia ngasih kejutan, patjar datang. Tapi kan
itu cuma khayalan. Nggak mungkin dia datang tanpa aku tahu. Setidaknya dia
pasti akan tanya nomor kartu Garuda Miles-nya, membuatku tahu akan terbang ke
mana XD Hihihi…
Karena sendirian dan belum tahu peserta yang lain, aku
keluyuran di Kuta. Sebelumnya makan fried chicken dekat Hard Rock Café. Mampir
ke minimarket, beli camilan buat nongkrong di Kuta. Oh ya, beruntungnya hotel
Grand Inna yang kutempati itu di tepi pantai. Jadi laut itu rasanya cuma pergi
ke halaman belakang gitu deh.
Angin laut membuatku mengantuk, lalu segera masuk kamar dan
tidur. Sempat sholat jama’ zuhur dan ashar dulu. Bangun-bangun maghrib, roommate
datang. Ternyata emak-emak juga, dari Medan sana. Wah, dari awal aku udah senang
dengar dia cerita dengan dialeknya yang kental.
Senangnya makan malam sudah dapat jatah dari panitia. Tapi
meski begitu banyak pilihan menu, aku nggak pernah bisa makan banyak di hotel
mana pun. Udah eneg duluan lihat makanan macam-macam. Bahkan kalau ada patjar,
pasti diajak makan di luar, ke warung terdekat maksudnya.
Berhubung acara pembukaan diundur besok pagi, banyak waktu santai. Ternyata masih banyak
peserta yang belum datang karena peak season, tiket ke Bali susahnya minta
ampun. Aku juga nggak dapat tiket Garuda, akhirnya pilih Citilink. Oh ya
tentang Citilink ini ada cerita tersendiri. Baru sekali naik Citilink, mau take
off dipaksa senyum-senyum sendiri dengan pantunnya yang kocak. Hihihi…
Selesai makan malam, aku sama bu Lidia jalan-jalan lihat
Legian malam hari. Niat semula sih seputar hotel aja. Tapi kehidupan di sini
memang dimulai malam hari. Makin malam makin ramai. Mampir ke citiwalk, lihat-lihat
pakaian branded, trus muter sampai gang kecil, yang jualan baju brand antah
berantah. Kontras banget memang.
Sempat terpikir apa nggak bisa brand lokal dimasukkan ke
jajaran toko citiwalk. Tentu dengan pengawasan ketat soal kualitas. Ah itu kan cuma
pikiranku saja. Yang jelas aku juga males kalau pakai brand lokal tapi
kualitasnya nggak bagus. Tapi juga nggak mau disuruh beli brand luar yang harganya
selangit.
*ya itu kan karena ogud dompetnya tipis, bro, sis…*
Berdua menyusuri gang kecil, sambil mengobrol, tahu-tahu sampai
Jalan Poppies, terus jalan lagi, akhirnya sampai lagi ke hotel. Bukannya langsung
masuk kamar, tapi bu Lidia mengusulkan ngadem di Kuta. Hayulah, kataku.
Di Kuta kami diam dengan pikiran masing-masing. Aku ingat
patjar dan anak-anak kami. Lagi ngapain mereka ya. Di depan kami, jarak sepuluh
meter ada cowok mabok. Sebelah kiri sana lagi pada ajojing sama bule. Sebelah kananku,
sepasang kekasih lagi pelukan. Iiiih… jadi ingin telepon patjar! Ketika tersambung,
say hi, dan baru sempat bilang inginnya ditemenin, pulsaku habis. Whuaaa…
pengin garuk-garuk pasir buat diekspor ke Batam!
Malam itu buatku pantai Kuta nggak asyik banget. Gelap aja
nggak bisa lihat laut. Coba kalau ada patjar, segelap apa pun, jadi indah
karena matanya pasti jadi lautan cahaya.
*maap ye yang mau nimpuk, mohon dimaapkan XD*
Ntar yak sambungannya!
Kuta owh Kuta dan akupun belum menuliskannya *ngumpet, takut ada yg nimpuk juga* :D
BalasHapusSalam
hahay... Kuta emang menggoda buat didatangin sama patjar. hihihi
BalasHapusEmang patjarnya kemana Mbak Tias #gagal fokus :D
BalasHapusPatjar lagi tur literasi Jawa. Nggak bisa diganggu. Bahkan buat patjaran. heuheu. ^^
HapusKuta itu enaknya cuma kalau dinikmati bareng pacar ya Mbak Tias.. Di luar itu ....ya mesti pandai2 menghibur diri :)
BalasHapusiyah. berasa jonesgits, jomblo ngenes bingits XD
HapusHi hi hi, asik tulisannya, kocak. Mau baca lanjutannya ah ^_^
BalasHapushihihi... lagi nyoba gaya bahasa yang beda ^^ xixixi...
BalasHapusmakasih teman-teman... ^^
BalasHapus